TRI MURTI

Tri Murti adalah tiga kekuantan brahman (Sang Hyang Widhi) dalam menciptakan, memelihara dan melebur alam beserta isinya.

Sembahyang Agama Hindu

Cara Sembahyang Agama Hindu

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 07 April 2016

SEMBAHYANG Agama Hindu

  Sarana Persembahyangan:
  • Alas duduk (tikar, karpet, dsb).
  • Sebuah nampam yag berisikan: Sebuah gelas/tempat tirtha berisi air bersih (diletakkan di pelingih, pelangkiran, altar, sanggar pemujaan)- untuk memohon tirtha wangsuhpada.
  • Sebuah mangkok kecil berisi beras yang sudah dicuci bersih diberi wewangian (bija).
  • Dupa secukupnya.
  • Bunga / canang sari / kwangen secukupnya.


Sikap - Sikap Sembahyang

1. Asana : Om prasada sthiti sarira Siva suci nirmala ya namah svaha – Ya Tuhan, anugrahkanlah kepada hamba ketenangan dan kesucian dalam batin hamba.
Kikap Asana :
  • Pada Asana      : Sikap berdiri tegak (Adalah sikap sembahyang dengan mengambil sikap berdiri sempurna.)
  • Padma Asana   : Sikap duduk bersila (Adalah sikap sembahyang dengan mengambil sikap duduk bersila.)
  • Bajra Asana     :Sikap duduk bersimpuh  (Adalah sikap sembahyang dengan mengambil sikap duduk bersimpuh, Sikap ini dilakukan oleh wanita.)
  • Sawa Asana     : Sikap tidur terlentang (Sikap ini dilakukan jika orang tersebut tidak bisa berdiri ataupun duduk (dalam keadaan sakit)).  

2. Pranayama

Mengatur pernafasan agar jalannya nafas teratur. Tujuannya untuk memperoleh ketenangan dan pembersihkan diri. Pranayama hendaknya dilakukan secara teratur tidak terputus-putus.
 

Tahapan Pranayama

  • Puraka = Menarik nafas secara perlahan sampai udara bersih memenuhi dada sambil melafalkan mantra di dalam hati ("Om Ang namah" Ya Tuhan, hamba puja Engkau sebagai pencipta dan sumber dari segala kekuatan, anugrahi hamba kekuatan batin) .
  •  Kumbaka = Menahan nafas sampai dada dipenuhi udara bersih,rasakan mengaliri seluruh nadi dan pori-pori sambil melafalkan matra ("Om Ung namah" Ya Tuhan, hamba puja Engkau sebagai pemelihara dan sumber kehidupan anugrahi hamba ketenangan batin).
  • Recaka Mengeluarkan nafas perlahan dari dada, rasakan udara semua keluar dari tubuh sambil melafalkan mantra ("Om Mang namah" Ya Tuhan, hamba puja Engkau sebagai pelebur segala yang tidak berguna dalam kehidupan, anugrahi hamba kesempurnaan batin.).
 
3. Karasoddhana 


  • Tangan kanan: Om Soddha mam svaha – Ya Tuhan, sucikanlah seluruh badan jasmani hamba
  • Tangan kiri: Om Ati soddha mam svaha – Ya Tuha, sucikanlah seluruh badan rohani hamba



 TRI SANDHYA


Om bhur bhuvah svah
Tat savitur varenyam
Bhargo devasya dhimahi
Dhyo yo nah praccodayat


(Ya Tuhan, yang menguasai ketiga dunia ini, Yang Mahasuci dan sumber dari segala kehidupan, anugrahi hamba sinar penerangan dengan cahayaMu Yang Mahasuci)


Om narayana evedam sarvam
Yad bhuta yasca bhavyam
Niskalangko niranjano nirvikalpo
Nirakhyatah suddho deva eko
Narayano na dvityo’sti kascit


(Ya tuhan, hamba puja Engkau sebagai Narayana pencipta alam semesta beserta isinya, Engkau Mahagaib, tak berwujud, dan tak terbatas oleh waktu, dapat mengatasi segala kebingungan, Engkau Mahasuci, Mahaesa, dan tidak ada duanya, dan dipuja oleh semua mahluk)


Om tvam sivah tvam mahadeva
Isvarah paramesvarah
Brahma visnusca rudrasca
Purusah parikirtitah


(Ya Tuhan, Engkau hamba puja dalam sinar suci dan saktiMu sebagai Siva, Mahadeva, Isvara, Paramesvara, Brahma, Visnu, dan juga Rudra, karena Hyang Widhi adalah sumber dari segala yang ada)


Om papo’ham papakarmaham
Papatma papasambhavah
Trahi mam pundarikaksa
Sabahya bhyantarah sucih


(Ya Tuhan, hamba ini penuh dengan kenestapaan, perbuatan hamba penuh dengan kenestapaan, jiwa dan kelahiran hamba penuh dengan kenestapaan, hanya Engkaulah yang dapat menyelamatkan hamba dari kenestapaan itu, semoga dapatlah disucikan lahir-bathin hambaMu ini)


Om ksamasva mam mahadevah
Sarva prani hitangkara
Mamoca sarve papebhyah
Phalayasva sadasiva


(Ya Tuhan, ampunilah hamba hyang Widhi, yang memberikan keselamatan semua mahluk, ampuni hamba dari segala dosa, dan limpahkanlah perlindungan kepada hamba)


Om ksantavah kayiko dosah
Ksantavyo vaciko mama
Kksantavyo manaso dosah
Tat pramadat ksamasva mam


(Ya Tuhan, ampunilah segala dosa hamba, baik yang berasal dari perbuatan, perkataan, dan pikiran, maupun dari segala kesalahan hamba)


Om santih santih santih Om

(Ya Tuhan, semoga ada kedamaian dalam hati, di dunia, dan semuanya damai untuk selamanya atas anugrahMu.)



KRAMANING SEMBAH 

  • Muspa Muyung : Om Atma tattvatma suddha mam svaha (Ya Tuhan, Engkau adalah merupakan sumber Atman dari semua ciptaanMu, sucikanlah hambaMu.)
  • Muspa dengan bunga ke hadapan Siva Adhitya sebagai saksi pemujaan: 
Om Adityasya param jyotih
Rakta teja namo’stute
Sveta pangkaja madhyasta
Bhaskaraya namo’stute
Om Hrang Hring Sah paramasiva adhitya ya namah svaha

(Ya Tuhan, hamba puja Engkau sebagai sumber cahaya yang merah cemerlang, penuh kesucian yang bersemayam di tengah-tengah teratai berwarna putih, sembah sujud hamba kepada sumber segala cahaya, Ya Tuhan, Engkau adalah ayah semesta alam, ibu semesta alam, Engkau adalah Paramasiva devanya matahari,anugrahkanlah kesejahtraan lahir-bathin.)
 
  • Muspa dengan kwangen/bunga ke hadapan Hyang Widhi dengan Ista devataNya:
Om namo devaya adhistanaya
Sarva vyapi vai sivaya
Padmasana eka prathistaya
Ardhanaresvarya namah svaha

(Ya Tuhan, hamba puja Engkau sebagai sumber sinar yang bersinggasana di tempat paling utama, hamba puja sebagai Siva penguasa semua mahluk, kepada devata yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai di suatu tempat, kepada Ardhanaresvari hamba memuja.)

  • Muspa dengan kwangen/bunga kehadapan Hyang Widhi untuk memohon waranugraha: 
Om anugraha manoharam
Deva datta nugrahaka
Arcanam sarva pujanam
Namh sarva nugrahaka
Deva devi mahasiddhi yajnangga nirmalatmakam
Laksmi siddhisca dirgahayuh
Nirvighna sukha vrddhisca

(Ya Tuhan, Engkau yang menarik hati pemberi anugrah, anugrah pemberian devata, pujaan segala pujaan, hamba memujaMu sebagai pemberi segala anugrah, kemahasiddian pada deva dan devi berwujud yajna suci. Kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan kemajuan rohani dan jasmani.)

  • Muspa Muyung, sebagai penutup persembahyangan:
Om deva suksma paramacintya ya namah svaha
Om santih santih santih Om

(Ya Tuhan, hamba memuja Engkau devata yang tak terpikirkan, maha tinggi dan maha gaib. Ya Tuhan, anugrahkanlah kepada hamba kedamaian, damai, di hati, damai di dunia, dan semoga semuanya damai atas anugrahMu)



Artikel ini saya ambil dari berbagai sumber :
http://paduarsana.com/2013/07/26/cara-sembahyang-agama-hindu/ 
https://iputuswardiyasa.files.wordpress.com
http://www.senaya.web.id/sikapsembahyang.php
http://hindu-bali.blogspot.co.id/2011/04/doa-doa-dalam-agama-hindu-panca-sembah.html

Rekomendasi :
http://paduarsana.com/2016/01/15/doa-doa-hindu/ 

Minggu, 27 Maret 2016

TRI MALA DAN DASA MALA

Tri Mala dan Dasa Mala

Tri Mala : Adalah tiga prilaku yang membuat orang lain menjadi marah, tersinggung, sakit hati, susah dan jengkel , dalam kata lain prilaku yang menimbulkan penderitaan bagi orang lain. Mala merupakan prilaku yang kotor melekat pada jiwa manusia akibat pengaruh buruk dari nafsu yang tak terkendalikan dan bertentangan dengan kesusilaan.

Bagian - bagian Tri Mala :

  •  Mithia Hrdaya   : selalu berperasaan dan berpikiran buruk, buruk sangka kepada orang lain.
  •  Mithia Wacana  : berkata sombong, angkuh, tidak menepati janji.
  •  Mithia Laksana : berbuat kurang ajar, tidak sopan, hingga merugikan orang lain.
Selain tiga musuh yang tersebut diatas ada tiga musuh yang menghambat perkembangan manusia dalam berjuang melaksanakan Tri Kaya Parisudha, yang dikenal dengan nama Tri Mala Paksa.

Bagian - bagian Tri Mala Paksa :

  • Kasmala : Perbuatan yang kotor ( Kejahatan dalam bentuk perbuatan )
  • Mada      : Perkataan yang kotor (Kejahatan dalam berbicara )
  • Moha      : Pikiran yang kotor (kejahatan dalam berpikir )


Dasa Mala : Adalah sepuluh kotoran batin yang melekat pada diri manusia.

Menurut Upanisad, dasa mala adalah sepuluh sifat-sifat manusia yang buruk dan yang patut dihindari dalam upaya menumbuhkembangkan kesucian dan keluhuran budi, yaitu:

Bagian - bagian Dasa Mala :

  • Tandri : Artinya orang yang malas, suka makan, dan tidur saja. Tidak tulus hanya ingin melakukan kejahatan. 
  • Kleda : Artinya berputus asa, suka menunda dan tidak mau memahami maksud orang lain.
  • Leja : Artinya berpikir gelap, bernafsu besar, dan gembira melakukan kejahatan.
  • Kutila : Artinya menyakiti orang lain, pemabuk dan penipu.
  • Kuhaka : Artinya pemarah, suka mencari-mencari kesalahan orang lain, berkata sembarangan, dan keras kepala.
  • Metraya : Artinya berkata menyakiti hati, sombong, iri, dan suka menggoda istri orang.
  • Megata : Artinya berbuat jahat, berkata yang manis tetapi pamrih.
  • Ragastri : Artinya bernafsu dan suka memperkosa.
  • Bhaksa Bhuana : Artinya suka menyakiti orang lain, penipu dan hidup berfoya-foya melewati batas.
  • Kimburu : Artinya penipu dan pencuri terhadap siapa saja tak pandang bulu, pendengki dan irihati.
Cerita yang berhubungan dengan Tri Mala
  • Cerita Cupak Gerantang
  • Cerita Bawang merah dengan Bawang putih
Sumber :
  • http://paduarsana.com/2012/07/25/dasa-mala-sepuluh-sifat-buruk-menurut-hindu/
  • http://rah-toem.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-dan-bagian-bagian-dasa-mala.html
  • https://katahindu.wordpress.com/2013/05/06/tri-mala/
  • Dan lainnya 

Sabtu, 26 Maret 2016

TRI MURTI

TRI MURTI

Tri Murti adalah tiga kekuantan brahman (Sang Hyang Widhi) dalam menciptakan, memelihara dan melebur alam beserta isinya.



Pengertian TRI MURTI :

Tri Murti terdiri dari kata Tri dan Murti. Tri artinya tiga dan Murti artinya kekuatan/perwujudan. Jadi Tri Murti artinya tiga kekuatan perwujudan Sang Hyang Widhi. Fungsi Tri Murti adalah sebagai pencipta, pemelihara, dan pelebur/praline (Utpati, Stiti, Pralina ).
Bagian - bagian TRI MURTI : 

  • Dewa Brahma : Adalah perwujudan Sang Hyang Widhi sebagai Pencipta.
Tempat Pemujaan       :  Pura Desa 
Sakti Dewa Brahma   :  Dewi Saraswati
Senjata                        : Gada
Aksara                        : Ang
Kendaraan                   : Burung Angsa
Warna                          : Merah

Dalam kehidupan sehari - hari dilambangkan sebagai Dewa Api.

  • Dewa Wisnu : Adalah perwujudan Sang Hyang Widhi sebagai Pemelihara
Tempat Pemujaan          : Pura Segara
Saktinya Dewa Wisnu   : Dewi Sri , Dewi Laksmi 
Senjata                           : Cakra
Aksara                            : Ung
Kendaraan                      : Burung Garuda
Warna                             : Hitam

Dalam kehidupan sehari - hari dilambangkan sebagai Dewa Air.

  • Dewa Siwa : Adalah perwujudan Sang Hyang Widhi sebagai Pelebur atau Pralina.
Tempat Pemujaan         : Pura Dalem 
Saktinya Dewa Siwa    : Dewi Uma, Dewi Durga, Dewi Parwati
Senjata                          : Padma Anglayang
Aksara                           : Mang
Kendaraan                     : Lembu Andini 
Warna                            : Pancawarna

Dalam kehidupan sehari - hari dilambangkan sebagai Dewa Angin







Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Trimurti
                 www.senaya.web.id
                 Buku Semara Ratih